Pelatihan Fotografi
Pelatihan ini bertujuan membekali peserta dengan dasar-dasar teknik fotografi, penggunaan perangkat kamera, komposisi visual, hingga editing foto secara digital. Selain penguasaan teknis, peserta juga didorong untuk memahami potensi ekonomi dari bidang fotografi, baik sebagai profesi maupun sebagai usaha mandiri. Melalui pelatihan ini, Yayasan Pusaka berharap peserta dapat mengembangkan minat, meningkatkan keahlian, dan menciptakan peluang kerja yang kreatif dan berkelanjutan.
Yayasan Pusaka menyelenggarakan pelatihan fotografi bagi anak asuh yang datang dari berbagai daerah. Pelatihan ini diberikan langsung oleh ahli fotografi, Bapak Agus S. Setiawan. Kegiatan ini tidak hanya menambah keterampilan dan pengetahuan di bidang fotografi, tetapi juga memberikan pengalaman berharga serta melatih kemandirian dan mental peserta, karena mereka mengikuti kegiatan di luar daerah tanpa didampingi orang tua.




DAY 1
09 Oktober 2025
Setiap peserta diminta untuk membuat satu foto dengan objek berupa makanan, camilan, atau minuman yang terdapat di dalam kelas. Kegiatan ini memiliki durasi waktu selama 45 menit. Setelah foto selesai diambil, peserta wajib memberikan judul pada karya mereka serta mencantumkan nama fotografer. Hasil foto kemudian dikirimkan ke grup WhatsApp Fotografi YP untuk ditayangkan di kelas dan mendapatkan penilaian.






DAY 2
10 Oktober 2025
Setiap peserta diminta untuk membuat sebuah foto liputan yang bertujuan untuk mempromosikan tempat wisata. Di lokasi wisata, tersedia banyak objek menarik yang dapat dijadikan bahan liputan. Peserta diminta untuk menggunakan salah satu metode dari konsep EDFAT (Entire, Detail, Frame, Angle, Timing).
Contohnya, Entire menampilkan pemandangan atau area keseluruhan seperti lanskap atau pintu masuk objek wisata. Detail berfokus pada elemen kecil seperti karcis masuk, interaksi antara petugas dan pengunjung, atau foto bunga unik. Frame menonjolkan komposisi dengan memanfaatkan bingkai alami, misalnya wajah pengunjung diapit oleh ranting pohon. Angle menekankan pada pengambilan gambar dari sudut tertentu, seperti dari tempat yang tinggi atau rendah agar objek tampak lebih menarik. Sementara itu, Timing mengandalkan momen yang tepat, misalnya saat anak-anak berlarian di taman, petugas parkir mengatur kendaraan, atau petugas keamanan sedang membantu pengunjung masuk ke area wisata.














